Jujur, ihlas, sportif, berani mengabdi,
teguh pendirian, dan elegan. Pangkat-pangkat inilah yang layak
disandang para pendekar dari Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama
(IPS-NU) Pagar Nusa.Lagi pula para pendekar dunia
persialatan ini tak terlalu butuh pangkat-pangkat basah di pemerintahan
yang akhir-akhir ini ramai diperebutkan orang banyak. Para pendekarlah
sebenarnya yang berada di barisan terdepan perjuangan mendapatkan
?kedaulatan? negeri ini sekalipun belakangan nama mereka tidak banyak
mendapatkan tempat dalam catatan sejarah yang didominasi oleh para
diplomat dan politisi.
Di tengah-tengah kerumunan ratusan
pendekar berbaju, celana, dan kopyah atau julbab hitam kelam itu penulis
menemukan semangat menggebu-gebu untuk memperbaiki kondisi Nusantara
yang telah dikacaukan oleh ?para pendekar berwatak jahat.? IPS-NU Pagar
Nusa mengadakan Kongres di Pesantren Ciganjur Jakarta asuhan KH.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jum?at-Ahad (23-25 September 2005) lalu.
Menjelang
pelaksanaan kongres saya sempat berbincang dengan Ketua Umum IPS-NU
Pagar Nusa yang selanjutnya terpilih kembali. Dialah Prof. DR. KH.
Suharbillah. Perbincagan berlangsung akrab dan sama sekali tanpa rasa
takut meski saat itu penulis berhadapan dengan seorang pimpinan pendekar
yang brewokan dan bertubuh besar kekar. Salah satu ucapan Kiai
Suharbillah yang penting begini:
?Saya sempat mendapatkan telepon
dari oknum yang mengatasnamakan pengurus wilayah Pagar Nusa. Dia
mengaku menawarkan wilayahnya untuk memilih saya sebagai Ketua Umum
Pagar Nusa Periode 2005-2010. Namun dia bertanya kompensasi apa yang
hendak saya berikan kepada wilayah itu. Saya balik bertanya, apakah
Pagar Nusa sekarang sudah seperti itu?!?
Ya. Memang dalam banyak
hal paguyuban (jamaah) yang empunya kejelasan kekuatan ?fisik? dan massa
menjadi bahan-bakar utama untuk menjadi alat politik, dan dengan begitu
para pentolannya tergolong orang yang berpunya. Namun Pagar Nusa tidak
termasuk dalam bahagian itu.
?Saya sempat menawarkan kepada para
pengurus Pagar Nusa, apakah kongres ini model Ansor atau model NU. Kalau
model Ansor para anggotanya di kasih sangu. Namun kalau model NU malah
dimintai urunan. Ternyata warga Pagar Nusa Lebih memilih model NU,? kata
Kiai Suharbillah. Dua idealtipe barusan seharusnya tidak ada, namun
kadang menjadi problem ideologis yang pertama-tama harus diperbincangkan
secara intern, diselesaikan sampai tuntas.
Para pengurus cabang
IPS-NU Pagar Nusa berangkat ke Jakarta dari daerahnya masing-masing,
Jawa dan luar Jawa, dengan biaya sendiri. Sedari awal Kiai Suharbillah
berpesan, ?Kami pengurus pusat tidak menyediakan tiket. Tiketnya nanti
di surga dan insyallah lebih mahal harganya.? Itupun para pengurus Pagar
Nusa yang hadir dimintai iuran 100 sampai 300 ribu-an percabang; jumlah
yang lumayan besar untuk kebanyakan warga Pagar Nusa.
Budaya BangsaJika
Jam?iyyah Nahdlatul Ulama dan kalangan pesantren mengaku sebagai
penjaga tradisi, maka Pagar Nusalah anak NU yang paling cinta dengan
budayanya. Misalnya saja, jurus-jurus yang ada dalam Pagar Nusa tidak
harus satu barisan namun disesuaikan dengan trend pencak di daerah
masing-masing dan dinamai dengan nama daerahnya. Ada jurus Cimande,
Kediri, Pasuruan, dan daerah lainnya. Pagar Nusa tidak terlalu gemar
mengimpor jurus-jurus silat dari Asing apalagi sampai menamai jurus
silatnya dengan istilah asing yang apalagi ngetrend.
?Sama dengan
pesantren yang dulu-dulu itu. Namanya selalu identik dengan nama
daerahnya. Ada Pesantren Lirboyo, Tebuireng, Langitan, dan seterusnya.
Inilah pesantren yang asli, bukan pesantren yang belakangan dinamai
dengan memakai nama dari bahasa Arab,? kata Kiai Suharbillah.
Tema
yang diusung dalam kongres Pagar Nusa kali ini adalah ?Berjuang
Menegakkan Moralitas dan Budaya Bangsa.? Pagar Nusa bertekat mengisi
ruangnya sendiri sekalipun ruangnya yang lama dan klasik dan tak harus
sama dengan yang lain. ?Kami akan menngalakkan gerakan ekonomi di
seluruh basis NU dengan cara mengampanyekan kembali semboyan cinta
terhadap produk sendiri, terutama produk dari warga Nahdliyyin, dan agar
kembali ke model perekonomian lama yang merakyat yakni model koprasi,?
kata Kiai Suharbillah.
Para pendekar IPS-NU Pagar Nusa tidak
hendak ambisius ingin menyelesaikan problem Nusantara yang semakin edan
ini secara cepat dan revolusioner, namun secara pasti mengambil perannya
sendiri. ?Dalam soal kenaikan BBM kami tidak ingin memihak sana-sini.
Kami hanya bertugas agar konflik yang terjadi akibat kenaikan BBM tidak
semakin parah,? kata Kiai Suharbillah. Semoga bisa.
(a khoirul anam)
APA ITU PAGAR NUSA ?Nama
lengkap organisasi ini adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama'
Pagar Nusa disingkat IPSNU Pagar Nusa. Sedangkan Pagar Nusa sendiri
merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa.
IPSNU Pagar Nusa adalah
satu - satunya wadah yang sah bagi organisasi pancak silat di lingkungan
Nahdlatul Ulama' berdasarkan keputusan Muktamar.
Organisasi ini
berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama' yang penyelenggaraan dan
pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga - lembaga NU lainnya.
Status
resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan
dan dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat
atau beladiri lainnya.
Segala kegiatan yang berhubungan dengan
pencak silat dan beladiri dengan segenap aspeknya dari fisik sampai
mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan lain - lain
merupakan bidang garapan bagi lembaga ini.
VISI DAN MISIPagar Nusa ber-Aqidah ala Ahlussunnah wal Jama'ah dengan asas organisasi Pancasila. Pagar Nusa mengusahakan :
Berlakunya
Ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah di tengah-tengah
kehidupan negar kesatuan Repubil Indonesia yang ber-Pancasila.
Pelestarian,
pembinaan, dan pengembangan pencak silat baik seni, beladiri, mental
spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan NU maupun
di lingkungan warga bangsa lain pada umumnya.
ANGGOTA
Keanggotaan diatur dalam Peraturan Dasar dengan kriteria mudah yaitu warga Nahdlatul Ulama' :
Mulai kanak - kanak sampai sesepuh ( batasan usia )
Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir ( batasan kemampuan )
Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan kebutuhan
MATERI PENCAK SILATMateri
Pencak Silat Pagar Nusa Bakudi susun oleh tim yang terdiri dari dewan
dan sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti
Cimande, Cikaret, Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll.
secara sistematis dengan metode modern.
Penyusunan jurus baku, baik
fisik maupun non fisik dilakukan secara bertahap, memakan waktu bertahun
- tahun dan sampai kini masih dilakukan penggalian - penggalian untuk
paket selanjutnya.
Materi baku telah dilengkapi Buku Panduan bergambar, Kaset, dan VCD, dapat dibeli di bagian perlengkapan pusat.
FISIK BAKU
Gerak Dasar
Paket Kanak - kanak ( setingkat TK )
Paket I A & B ( setingkat SD )
Paket II A & B ( setingkat SMP )
Paket III A & B ( setingkat SMU )
Paket Beladiri ( setingkat perguruan tinggi )
Pencapaian
jurus fisik baku menjadi tolak ukur tingkatan sebagai jenjang latihan.
Warna Dasar Badge pada sabuk tingkatan menyesuaikan dengan penjenjangan
tersebut.
Pendalaman = Seni Festival, Lomba, dll.
= Beladiri Terapan, Keamanan, dll.
= Olahraga Pertandingan, Senam Massal, dll.
= Kesehatan Pijat, Pernafasan, Obat, dll.
= Dan Lain - Lain.
NON FISIK BAKU
Ijazah
Jurus Asma'ul Husna
Jurus Taqorrub
Pendalaman = Pengisian Badan Langsung / Instan
Pengisian Bertahap Sesuai Jurus
Pengisian Barang
Pengobatan Non Fisik
Atraksi
Do'a
dll.
MANFAAT
Bergabung dengan Pagar Nusa bermanfaat, baik sosio kultural, edukatif maupun personal.
PERANGKAT LPS NU PAGAR NUSADisamping Struktur kepengurusan, Pagar Nusa memiliki perangkat organisasi yang dibentuk hanya ditingkat pusat sbb :
DEWAN BESAR GURU KHOSYaitu
Ulama - Ulama Sepuh yang sangat mumpuni baik lahir maupun batin yang
menjadi rujukan terakhir bagi keputusan - keputusan penting dan
merupakan back up utama LPSNU
Dewan Besar Guru Khos antara lain :
KH. ABDULLAH FAQIH KH. HABIB JAKFAR
KH. ABDULLAH ABBAS KH. M.A. FU'AD HASYIM
KH. HABIB LUTFI KH. MUSLIMIN IMAM PURO
KH. SUFYAN KH. KHOTIB UMAR
KH. MASDUQI MAHFUDZ
DEWAN GURU KHOS
Dewan
ini terdiri dari Ulama - Ulama Sepuh yang sangat mumpuni baik lahir
maupun batin yang menjadi sumber secara langsung dalam memberi masukan
bagi kemajuan dan kesuksesan LPSNU Pagar Nusa.
Dewan Guru Khos antara lain :
KH. R. KHOLIL AS'AD KH. SYAIFUL ISLAM
KH. AGUS HALIM KH. SA'DAN MAFTUCH
KH. ALY MASHURI KH. ROFI'I
KH. ABDULLAH KH. SU'UD IBRAHIM
KH. AGUS BUSTOMI KH. NURKHOLIS
DEWAN KHOS
Dewan
ini merupakan motor penggerak dan dapur organisasi yang menggali,
menggodok dan merumuskan segala hal yang berkaitan dengan pencak silat
dan beladiri untuk kemudian disosialisasikan di tingkat kepengurusan dan
operasional.
Dewan ini juga merupakan back up langsung jembatan
penghubung antara orang - orang khusus ( khos ) dengan
kepengurusansecara operasional.
Dewan Khos antara lain :
PROF. DR. H. SUHAR BILLAH, SH.MBA KH. IMAM FAUZI
DRS. H. HUSNAN SANUSI DRS. SUNOTO
H. TIMBUL WIJAYA ZAINAL SUWARI
KH. KHOIRUL ANAM DRS. MAHSUN
KH. SU'UDI BAGIYONO
H. AFANDI MAS'UD MUJAHIDIN
PASUKAN KHOS
Adalah orang - orang khusus yang memiliki keahlian tertentu yang terjun langsung di lapangan.
PASUKAN INTI / PASTI
Pasukan
ini dibentuk dengan kualifikasi tertentu guna memenuhi kebutuhan dalam
kaitannya dengan keorganisasian dan kemasyarakatan
PERKEMBANGAN, POTENSI DAN PRESTASI
PERKEMBANGAN DAN POTENSISejak
LPSNU Pagar Nusa berdiri 3 Januari 1986, organisasi ini mengalami
pasang surut dalam perjalanannya. Oraganisasi yang pertama kali berdiri
berbentuk perguruan ini setelah beberapa kali melakukan Musyawarah
Nasional dan Rakernas mengalami perubahan status sebagai Lembaga, lalu
menjadi Badan Otonom kemudian kembali ke Lembaga lagi sesuai amanat
Muktamar di masanya.
Perubahan dan perkembangan tersebut tidak
mengurangi bahkan menambah potensi Pagar Nusa di NU yang memang sangat
kaya akan budaya pencak silat dan yang berkaitan dengan itu.
Wilayah yang sudah terbentuk meliputi seluruh Indonesia sbb :
Batam : Sudah berdiri sebagai Komisariat atas Daerah Otorita
Sumatra : Seluruh Sumatra kecuali Aceh
Jawa : Seluruh Jawa, kecuali Jawa Barat tetapi di tingkat cabang
seperti Cirebon, Bandung dll sudah ada
Bali : Seluruh daerah sudah ada
NTB : Seluruhnya
Kalimantan : Seluruh Kalimantan
Sulawesi : Baru di Sulawesi Utara dan SulawesiTenggara
Irian Jaya : Sudah beberapa daerah.
Wilayah lain yang belum terbentuk adalah Maluku dan NTT
PRESTASIDisamping
selalu melaksanakan kegiatan rutin dan khusus yang berkaitandengan
tugas - tugas ke-NU-an maupun tugas keluar / kemasyarakatan organisasi
pencak silat ini telah berhasil menempatkan putra terbaiknya di
Organisasi Pencak Silat Induk Nasional / Internasional, Perguruan Besar
Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) dan Perserikatan Silat Antara
Bangsa (PERSILAT) antara lain :
Pendamping Tim Pencak Silat di Selangor Malaysia
Beberapa Wasit Juri Nasional Pertandingan sampai sekarang
Beberapa Wasit Juri Nasional Bidang Pencak Silat Tradisi
Sebagai Dewan Pakar PB IPSI
LPSNU Pagar Nusa termasuk Lima Perguruan Besar di Indonesia yang berhak atas event Pencak Silat Internasional Bidang Tradisi.
Penampil sangat monumental pada Parade Pencak Silat Internasional di Denpasar, Bali.
SIMBOL DAN ARTILAMBANG
PAGAR NUSA Simbol LPS Pagar Nusa berupa gambar Pita bertulisan LAA
GHAALIBA ILLA BILLAH yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima
dengan beberapa atribut dan perincian sebagai berikut :
Kurva segi
lima merupakan simbolisasi dari Syari�at Islam yang mempunyai lima rukun
dan merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan
negara yang berpancasila.
Simbolisasi ini berangkat dari dasar pengertian rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan :
Islam
itu didirika atas lima : Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, berhaji ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa
Ramadhan? ( HR Bukhory )
Tiga garis tepi yang sejajar dengan
garis kurva merupakan lambang dari tiga pola utama yang berjalan bersama
dalam cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman, Islam, Ihsan
sebagaimana Hadits Nabi SAW? ketika ditanya oleh Malakat Jibril.
Bintang
sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola
bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini
merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo dan juga idealisasi
dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang
merupakan simbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka
tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang bintang sebagai
isyarat akan mencapai kemuliaan.
Firman Allah SWT :
Ketika
Yusuf berkata kepada ayahnya : Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi
melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud
kepadaku. ( QS.Yusuf : 4)
Bintang terbesar mengisyaratkan adanya pola kepemimpinan yang dalam Islam merupakan suatu keharusan.
Gambar
cabang / trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas tepat dibawah
bintang terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata
jenis inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi
nusantara. Sebagai kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak
Silat Indonesia ( IPSI ), Pagar Nusa memasukkan simbol tersebut supaya
tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri asli Indonesia.
Sebagaimana kita maklumi bersama :
Barang siapa memisahkan diri dari kelompok dimakan srigala
Bola
Dunia / gambar bumi tepat di tengah merupakan ciri khas dari organisasi
underbow Nahdlatul Ulama yang simbol utamanya berupa bumi dan tampar
sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya KH. RIDWAN ABDULLAH
berdasar Istikharahnya.
Pita melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH
Yang
berarti tidak ada yang menang ( mengalahkan ) kecuali dengan
pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat
ini pada awal pembentukannya berbunyi
LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian
oleh K.H. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan ba sehingga
berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada
kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum ( am )
bagi segala bidang kehidupan.
Sedangkan secara khusus ( khas )
dengan mengambil tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang
melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan
menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa
menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol
Firman Allah : Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu ( QS. Ali Imron : 160 )
Orang
orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata : berapa
banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang
banyak dengan izin Allah ( QS. Al-Baqarah : 249 )
Dan barang siapa
mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang beriman menjadi
penolongnya, maka sesungguhnya pengikut ( agama ) Allah itulah yang
pasti menang. ( QS. Al-Maa-idah : 56 ).
Warna Hijau dan putih
merupakan dua warna yang secara universal mengandung makna baik. Sebab
segala yang bersih dan suci baik secara materiil ( fisik ) maupun
immateriil ( non fisik ) dapat? disimbolkan dengan warna putih.
Sedangkan hal-hal yang bersifat sejuk, subur, makmur, tenang, enak
dipandang dan lain-lain yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan
dengan warna hijau.
Warna Putih merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan? di akhirat.
Warna hijau merupakan warna ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan manusia, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. :
Mereka
itulah bagi mereka surga , megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam
surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian
hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil
bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang
sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. ( QS.Kahfi : 31).
Dengan demikian kombinasi warna itu merupakan kombinasi warna yang mengidolakan pemandangan di Surga kelak.
Mereka
memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan
kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada
mereka minuman yang bersih. ( QS Al-Insan 21 )
Sumber tulisan :
-
www.nu.or.id- Sumber lainnya
- Team silat